Dance

On Rabu, 04 Desember 2013 0 komentar

Dance merupakan istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan gaya/aliran dance yang berkembang dan berevolusi di luar studio dance (apakah tepat kalau saya menerjemhkannya sebagai sanggar tari?). Di luar dalam konteks ini berarti dilakukan di tempat terbuka seperti taman kota, jalanan, lapangan di sekolah ataupun di klub malam.
Street dance dikenal juga sebagai vernacular dance. Vernacular kurang lebih dapat diartikan sebagai menggunakan naluri/insting. Lebih jauh kita dapat mengartikan vernacular dance (street dance) ini sebagai gaya tarian yang tidak terkungkung oleh satu bentuk tertentu dan bebas bergerak serta berekspresi mengikuti irama musik yang ada. Definisi ini menunjukkan bahwa improvisasi merupakan salah satu elemen penting dalam street dance. Improvisasi dan kebebasan berekspresi ini yang pada akhirnya memicu munculnya banyak gaya/aliran dalam street dance.


Read more ...»

seni lukis

On 0 komentar


Seni Lukis 
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Jika ditinjau dari materi yang digunakan, memang seni lukis memerlukan material yang mudah didapat dan mudah dikerjakan daripada karya seni lain seperti seni patung, grafis atau keramik.
Maka jumlah seniman lukis lebih banyak daripada seniman seni rupa lainnya.
Namun demikian masih banyak masyarakat yang tidak dapat memahami tentang arti lukisan, bahkan sering dikacaukan pengertiannya dengan “gambar”.

LUKISAN dalam pengertian yang sederhana adalah penggambaran obyek ke atas bidang datar dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sebuah lukisan membutuhkan konsep tutur yang subyektif, yaitu harus dapat menterjemahkan apa yang ada dalam obyek, tema atau gagasan secara representatif. Di sini ekspresi pelukis seolah-olah menjadi pendorong utama, sedangkan bentuk, corak dan Pengertian warna merupakan hasil akibat ekspresi tadi.
Sebuah makna lukisan tidak harus dituntut jelas dalam menguraikan cerita, karena dengan kebebasannya mengungkapkan ekspresi, bisa jadi obyek lukisan yang jelas menjadi tidak jelas, seperti yang terjadi pada lukisan abstrak.
Dari sini akan nampak jelas, bahwa : teknik, pengalaman dan penghayatan pelukis atau menentukan kualitas karya lukis yang dihasilkannya.

Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna.
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi (kisah/cerita) dalam karya-karyanya.

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang peranan penting hingga kini.

Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan.

Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.
Pengertian Warna hangat adalah warna bermakna berani dan energik. Menghangatkan maksudnya adalah orang-orang yang cenderung berfikir/bergerak maju. Jika perlu elemen pop out dalam seni lukis, pertimbangkan untuk menggunakan pengertian warna hangat di dalamnya seperti warna berwarna kuning, orange, cokelat dan hijau kekuningan dan merah muda.
Pengertian Warna dingin memberikan kesan tenang. Warna tersebut jarang mengalahkan pesan atau subjek utama dari sebuah seni lukis. pengertian Warna dingin cenderung tampak surut atau kelihatan jauh. Jika unsur seni lukis harus dilatar belakangi nada dingin. Dingin berwarna biru, hijau, pink, ungu, hijau kebiruan dan merah kebiruan.
Pengertian Hue. Setiap warna individu pada roda warna adalah rona dalam seni lukis. Misalnya, merah, hijau, biru, oranye, ungu, ungu atau naik. Hue mengacu pada apapun dalam pilihan warna pelangi. Hue hanya berarti nama warna.
Pengertian Nilai dan Kecerahan – Nilai istilah dalam seni lukis yaitu kecerahan mengacu pada kualitas terang atau warna gelap. Para darks adalah nilai rendah atau membosankan. Lampu, (highlight) adalah nilai tinggi atau terang.
Pengertian Tints – Warna ini disebut ketika ditambahkan sebagai warna putih dalam seni lukis. Mereka selalu ringan dalam nilai rona. Dengan menambahkan putih ke merah, untuk membuat warna merah muda.
Pengertian Naungan – Warna ini cenderung lebih gelap dari nilai normal itu disebut sebagai peneduh; hijau biru atau dalam nuansa gelap.
Pengertian Saturasi adalah ukuran dari kemurnian warna dan kecemerlangan. Ketika mencampur warna lain, seperti putih menjadi biru misalnya, biru menjadi kurang murni, sehingga warna terlihat membosankan dalam seni lukis.
Pengertian Warna monokromatik adalah semua warna dari satu pengertian warna. Akibatnya, lukisan terlihat lebih halus dan damai karena kurangnya kontras. Pikirkan gambar hitam putih. Ini adalah monokromatik meskipun ada beberapa warna abu-abu. Monochromes menawarkan sedikit kontras.
Pengertian Warna komplementer adalah pengertian warna yang berseberangan pada roda warna dalam seni lukis. Secara umum, complementaries bekerja sama dengan baik. Merah dan hijau berhubungan satu sama lain pada roda warna. Sebaliknya, uncomplimentaries dalam seni lukis dapat merusaknya. Jika tidak yakin dengan pengertian warna, pilihlah wanrna sendiri untuk lukisan anda, lihat saja roda warna dan memilih warna berlawanan.
Ini ide baik untuk memiliki pengertian warna dalam seni lukis. Ini tidak sulit, tetapi mungkin sedikit membingungkan jika tidak terbiasa dengan pengertian warna. Bersenang-senanglah dan menikmatilah saat melukis. Untuk belajar menggambar dan melukis teknik ini akan membawa pada kreativitas sejati dalam diri dan menciptakan karya seni yang indah! akan baik jika terlebih dahulu kita memahami pengertian warna.Aliran-aliran  Dalam Seni Lukis
Naturalisme Yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyatan, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya lukisan yang dibuat benar – benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat –setepanya. di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.
Read more ...»

Tari Bosara

On 0 komentar


Tari bosara
Tari Bosara adalah tarian yang mengambarkan bahwa orang bugis jika 
kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran 
dan kehormatan. Pada zaman dahulu tarian ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Gerakan tarian ini sangat luwes sehingga enak untuk dilihat.
Bosara sendiri merupakan piring khas suku bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Bahan dasar bosara berasal dari besi dan dilengkapi dengan penutup khas seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang, seperti warna merah, biru, hijau atau kuning, yang diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan sarat dengan nilai-nilai budaya.
Selain digunakan sebagai salah satu alat yang digunakan para penari tarian daerah, bosara juga biasanya menjadi tempat sajian aneka kue tradisional yang diletakkan di meja pada acara resmi pemerintahan sebagai simbol adat Sulsel, khususnya pada acara-acara sakral seperti pesta pernikahan adat. 
Bosara yang digunakan sebagai wadah kue tradisional maupun lauk, dijejer rapih di atas meja berkaki pendek, biasanya disebut meja Oshin. Untuk melengkapi sajian dalam wadah bosara itu, diletakkan baki kecil yang di atasnya dilapisi kain yang berwarna mirip dengan warna bosara dan meja. Di atas baki kecil tersebut, diletakkan alas dan piring ceper berukuran kecil yang digunakan untuk meletakkan kue tradisional yang diambil dari bosara, kemudian cangkir untuk minuman teh serta tutupnya, ditambah gelas untuk air putih.
Oleh karena itu, tidak heran jika setiap pesta pernikahan adat bugis-Makassar sangat lekat dengan bosara, bahkan ini mentradisi hingga sekarang.

Read more ...»

Menyanyi

On 0 komentar

  Menyanyi
Bernyanyi ialah alat yang wajar bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya. 
Kegiatan bernyanyi merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran musik di Sekolah Dasar merupakan suatu seni, 
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui nada dan kata-kata. 
Kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak 
dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepada murid-murid di Sekolah Dasar 
dibimbing menyanyikan lagu-lagu yang kita namakan lagu model.
Model lagu ialah lagu yang sengaja dipilih, yang mengandung unsur-unsur musik yang akan diajarkan, 
seperti irama, melodi, bentuk komposisi, paduan nada,  warna, nada unsur ekspresif, dan sebagainya. Murid-murid tidak perlu mengetahui bahwa kita akan mengajarkan unsur-unsur yang terdapat di dalam model ini. Haruslah diusahakan agar murid-murid dapat menyanyikan lagu model itu dengan gembira dan bersenang- senang.
Guru dapat memilih lagu mana saja yang terkenal di daerahnya, dan disenangi oleh murid-murid. Akan tetapi perhatikanlah kemampuan bahasa dan ambisius  suara murid-murid. Lagu ini dinyanyikan bersama-sama. Dimana perlu guru memperbaiki kesalahan-kesalahan dengan memberi contoh sampai murid menguasai lagu dengan baik.
Yang kedua ialah lagu baru yang mudah diajarkan dalam waktu singkat kepada murid. Kedua macam lagu model ini diajarkan tanpa buku nyanyian. Murid harus menghafal lagu model di luar kepala.
Sebelum bernyanyi haruslah ditentukan dulu tinggi nada yang sesuai dengan wilayah suara murid-murid, janganlah mulai bernyanyi hanya dengan tinggi nada yang dikira-kira saja, sebab cara ini dapat merusak suara anak-anak.
Jika kita mengajarkan lagu baru yang dikenal murid sebagai lagu model, contoh seluruh lagu didengarkan dulu. Sesudah itu cara memberi contoh bagian demi bagian yang langsung ditiru oleh murid harus dijalankan. Setelah semua bagian lagu dikuasai murid, barulah seluruh lagu itu dinyanyikan .
Pada dasarnya semua anak senang bernyanyi. Kita harus mencari lagu-lagu yang disukai murid. Kalau lagu yang kita pilih sudah disenangi murid, kita akan mengajarkannya dengan enak, dan murid diharapkan dapat bernyanyi dengan senang, dan suara yang baik.
a. Kemampuan anak-anak bernyanyi 
Secara umum kemampuan anak-anak bernyanyi dapat dibagi atas lima macam: 1) mereka yang dapat bernyanyi tanpa bantuan, 2) mereka yang dapat bernyanyi dengan bantuan, 3) mereka yang memulai atau mengakhiri lagu tidak tepat, 4) mereka yang bernyanyi dalam oktaf yang salah, 5) mereka yang bernyanyi kurang tepat dengan oktaf yang salah. 
b. Mengajarkannya nyanyian 
      Mengajarkan nyanyian dapat dilakukan dengan cara: 1) anak-anak belajar nyanyian dengan cara meniru atau pembiasaan, 
2) nyanyian yang pendek diajarkan sebagai suatu keseluruhan,
 3) bila mengajarkan nyanyian agak panjang, nyanyian itu diajarkan kalimat demi kalimat,
 4) bila mengajarkan nyanyian sebaiknya digunakan alat peraga, seperti gambar dan mainan yang ada hubungannya dengan isi nyanyian guna membangkitkan khayal anak-anak dan untuk menarik minatnya, 5) anak-anak harus lebih dahulu banyak mendengar sebelum nyanyian diajarkan, 6) latihlah anak-anak mendengarkan bunyi atau suara yang khusus, 
seperti bunyi lonceng, suara kucing dan lain sebagainya, 7) beranikan anak-anak turut bernyanyi dengan menyuruh bertepuk tangan perlahan-perlahan menurut irama, 8) suruhlah anak-anak bernyanyi tanpa berteriak, 
9) perbincangkan kata-kata yang belum dikenal dalam nyanyian itu, 10) suruh anak yang pandai menyanyikan bagian yang sukar dan yang kurang sukar oleh anak-anak yang belum begitu baik cara bernyanyinya, 11) ajarkan nyanyian menurut tempo yang dikehendaki oleh nyanyian itu, 
12) samakanlah suara  dengan piano atau alat lain sebelum nyanyian dimulai
c.  Bantuan kepada anak 
Untuk membantu mereka yang kurang cermat bernyanyi, dapat dilakukan dengan memberikan perhatian khusus pada kelompok ini secara perorangan, antara lain dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) guru menyamakan suaranya dengan suara murid. Murid diarahkan untuk belajar bagaimana cara menyamakan suara, 2) murid-murid menyamakan suaranya dengan suara guru. Guru menyanyikan sebuah nada, murid disuruh menyanyikan nada yang sama, 
3) murid disuruh menyanyikan lagu yang sudah sering didengarnya, 
4) murid meningkatkan kemampuannya menyanyikan lagu dengan wilayah nada yang lebih luas, 5) murid belajar menggunakan suaranya yang lebih tinggi dan halus.

Read more ...»

Seni Teater

On 0 komentar



SENI TEATER
 Sejarah Teater Kata tater atau drama berasal dari bahasa Yunani ”theatrom” yang berarti gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) an gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. 
Percakapann  dan gerak-gerik itu memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah.
 Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan. Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima SM. 
Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. 
Lahirnya adalah bermula dari upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka agama, 
lambat laun upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan. 
Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang untuk menyebut pertunjukan drama dengan istilah teater. 

 Mengapresiasikan Karya Seni Teater Kegiatan berteater dalam kehidupan masyarakat dan budaya Indonesia bukan merupakan sesuatu yang asing bahkan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan, 
kegiatan teater dapat kita lihat dalam peristiwa-peristiwa   Ritual keagamaan, tingkat-tingkat hidup, siklus hidup (kelahiran, pertumbuhan dan kematian) juga hiburan. Setiap daerah mempunyai keunikan dan kekhasan dalam tata cara penyampaiannya. Untuk dapat mengapresiasi dengan baik 
mengenai seni teater terutama teater yang ada di Indonesia sebelumnya kita harus memahami apa seni teater itu ? bagaimana ciri khas teater yang berkembang di wilayah negara kita. 


Read more ...»

Suling Bambu

On 0 komentar


Hampir seluruh wilayah Indonesia ada alat Musik Suling dari Bambu,  umumnaya yang paling dikenal  adalah alat musik Suling Sunda.
Oleh karena itu mari alat musik tradisional Suling Bambu  dari Sunda ini harus kita lestarikan agar tidak diklaim oleh bangsa lain 

Alat musik Suling Bambu ini menjadi alat musik tradisional dari daerah pasundan,bahan untuk membuat alat musik ini pun sangat sederhana 
hanya dengan bambu,
tapi bambu yang digunakan tidak sembarangan jenis bambu harus di tentukan ukuran dan bentuknya.
Walau suling sunda ini terlihat sederhana jangan salah harmonisasi suara yang dihasilkan tidak kalah dengan alat tiup modern seperti harmonika,
recorder,saxophone dll.Alat musik yang sederhana memang tampak membosankan dan monoton bila dimainkan dengan skill tinggi iramanya 
menumbuhkan semangat kedaerahan terutama bagi orang orang pasundan

Alat musik ini adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu Tamiang, satu jenis bambu yang tipis dan
 berdiameter kecil sehingga cocok untuk dijadikan suling, suling sunda disebut "suling" yang biasa mengiringi Kacapi, 
Gamelan dan Tembang Sunda gamelan, suara yang dihasilkan sangat unik dan membangkitkan jiwa dari pendengar, itu karena 
skala nada suling dan jiwa dari pemain suling.


Read more ...»

On Sabtu, 16 November 2013 0 komentar

DANCE INCLING JAVA

Dance Incling Central Java - Incling a traditional folk dance that has a theme of the story is taken from the Panji stories . Incling art was presented in groups by the number 15 or 17 orang.Pertunjukan dancers are usually held in the open with a duration of 3 to 4 hours . Although the dancers are all male , but there are roles that women played by men called " cepet wadon " . In addition , the audience is also interesting and likeable character is the role of a blotter , bejer , and kethek or apes . Some existing Incling group among others in the village Jatimulyo , Girimulyo district , village Sindutan , Temon district , and village Tanjungharjo , Nanggulan district .
 
It is said that long incling group will lose the ' endang ' because Incling dance group moved to the newly established Central Java . Each group similar Jatilan traditional arts and incling believed there were ' waiting ' . Can not be seen with the eye , but can be seen in every performance , because there surely possessed dancer genie called ndadi general public . ' Endang ' is called ' jinn ' for the arts incling elders .
Most elders incling arts , dance incling train outside the region become taboo . The experience of the pioneering group of art incling ' Langen Bekso Winarso ' . According to a retired Civil Servant ( PNS ) Kokap that fill the old days incling revealed wrestle , who once coached the elder group rarely received a response to his group stage . Incling group experienced a similar incident had ever coached incling art group which is now a place of learning group.
Elders Dance art Incling Central Java will always refuse if asked to train a new group of art incling stand . Reason for the rejection was not because of fear that the new group incling it will be a competitor disepuhi group .
" It is a taboo for elder incling arts group that wants to last long . This was not afraid because incling art group that trained would be a new competitor , " said Kastomo , an elder member of the arts group incling ' Langen Bekso Winarso ' in Mount Rego , Hargorejo Village , Kokap . " People who want to learn incling must come , not the elder who had come to the area to train ," he said .
Separately, advisers ' Langen Bekso Winarso ' Samsunurudin revealed , the group began in 1989 . Since established arts groups incling until now , often received the response stage at the celebration . Dance performed lifting legend Chronicle Kediri . One of the sons Samsunurudin , Suradi revealed , although lifting legend Chronicle Kediri , staging incling ' Langen Bekso Winarso ' a characteristic that is not owned by another incling group . At the initial stage and always delivered a synopsis of each scene so that the audience knows the story became .
According to the elders in the group incling Plaosan , Hargotirto Saparjo Tani ( 90 ) , born incling name because the k-ping sound heard ' kemrincing ' every dancer wiggled kuda lumping control . But he could not remember the birth of art incling in its territory . Spiritually , name Incling Dance Central Java interpreted deep into the Universe Pancasilane Gumelare Manungso .
Around the 1970s in the region Plaosan , Hargotirto , there Kokap incling arts groups are quite famous . In its heyday , the stage is often asked to have a celebration , and formal occasions in the government . So famous the art group , chanting parikan ' Inclinge Hargotirto , Pimpinane Mr. Parjo ' to the people .
Observers art traditional art as well as artists of Kulon Progo , Drs Sugiyanto admit , incling be one Kulonprogro local traditional arts that are not found in other areas . Incling known art group was first established in the region Plaosan , Hargotirto , which disepuhi Kokap Saparjo Bayeman Tani and in the region , Temon Kulon village , which stages Temon with its own style with dancers using lumping horse , horse head looking up to the top .
" The Incling been studied and seminar . Art group dance Incling Central Java in Bayeman stand first . Group incling in Hargotirto , standing around in the 1950s . Incling differences that exist in Hargotirto very sacred , before staged usually through a spiritual process , "explains Sugiyanto .
Incling in different Kulonprogro Incling Dance Central Java which was created late Bagong Kussudiardjo , in good shape , breath , dancer costumes and manner of presentation .
Head of Indigenous Arts and Cultural Affairs Department of Tourism Culture Youth and Sports ( Disbudpar Pora ) Kulonprogro Drs R Yudono Hindri Atmoko said , to date there are about 25 art group incling . q - k
" Preservation efforts incling group should follow the wishes of the people to try not to leave the typical art that only exists in the Kulon Progo . Other efforts always involve groups to perform, " he said .
Read more ...»